Total Tayangan Halaman

Senin, 14 Mei 2012

Motivasi Pendidikan dan Pelatihan SDM

Apa itu Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) ?! Pertanyaan itu mungkin timbul bagi Anda yang masih awam….Menurut Peraturan Pemerintah nomor 101 Tahun 2000 dinyatakan bahwa Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Tujuan diklat diantaranya adalah meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap agar dapat melaksanakan tugas pekerjaan, baik yang bersifat umum pemerintahan maupun pembangunan, yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pengembangan partisipasi masyarakat. Kurang lebih sama dengan tujuan diklat di Perusahaan-Perusahaan lainnya BUMN/BUMD hingga Swasta.

Tujuan yang sangat ideal bukan?

Sayangnya tujuan yang bagus itu, tidak diikuti dengan motivasi yang bagus pula dari pesertanya....

Diklat disini bukan hanya mengenai hard skill tapi juga meliputi soft skill nya mereka.

Tujuan peserta mengikuti diklat, menurut beberapa peserta bisa bermacam-macam diantaranya berikut ini:

1. Hanya untuk Refreshing
    Rutinitas pekerjaan yang selalu berulang-ulang, membuat SDM mengalami titik jenuh. Sehingga dengan
    mengikuti Pelatihan SDM, SDM yang bersangkutan menjadi merasakan kesegaran baru dan merupakan
    refresh dari rutininitas yang membosankan.
2. Supaya ada kerjaan
    Bagi SDM yang selalu di cap sebagai 'trouble maker', selalu diupayakan agar ybs mengikuti Pelatihan
    SDM, hal ini dikarenakan ybs selalu berkesan mengganggu SDM yang lainnya saat bekerja. Maka
    terkadang ybs mendapatkan julukan 'pegawai diklat'. Karena kerjaannya adalah mengikuti diklat.
3. Karena diperintah atasan
    Mengikuti diklat hanya karena diperintah oleh atasan. Dengan kata lain bahwa bila tidak diperintah oleh
    atasannya, ia tidak akan mengikuti diklat.
4. Nyari uang saku
    Bukan rahasia lagi, bagi peserta yang senang mengikuti diklat, dikarenakan mereka memang ingin mencari
    uang saku. Sehingga mereka bisa mendapatkan 'pemasukan' diluar gaji, yang kalau dihitung-hitung
    ternyata cukup lumayan, apalagi kalau diklat yang diikutinya bisa berkali-kali dalam setahun. Belum lagi
    bagi peserta di luar pulau, yang pasti uang saku mereka berlipat-lipat besarnya.  
5. Tambah networking / kenalan
    Dalam diklat, akan berkumpul berbagai peserta dari satu instansi / perusahaan tapi berbeda tempat kerja,
    sehingga dalam diklat dapat dipastikan akan menambah kenalan / networking. Bahkan bisa terjadi
    'cinlok' atau cinta di lokasi. Apakah mungkin hal itu terjadi? Ternyata memang sangat dimungkinkan.
6. Buat Formalitas
    Diklat hanya dijadikan ajang formalitas, untuk mengejar karier yang lebih tinggi. Sehingga senioritas
    ataupun pengalaman sangat dihargai dengan banyaknya diklat yang diikuti. 
7. Buat Pelengkap
    Kehadiran peserta diklat, bisa jadi bukan sebagai suatu hal yang dibutuhkan. Karena ternyata peserta
    hanya sebagai pelengkap kehadiran saja sebagai wakil dari suatu instansi/perusahaan. Bisa jadi hanya
    untuk memenuhi kuota saja atau menggantikan peserta lain yang kebetulan berhalangan hadir.

Dari berbagai motivasi yang disebutkan diatas, tentunya masih bisa disebutkan lagi motivasi yang lain-lainnya, maka dapat diketahui atau diukur bahwa tingkat 'kebutuhan' akan diklat tidak akan terpenuhi bagi SDM itu sendiri. Sehingga bisa dimaklumi bila ternyata 'kualitas' SDM di instansi pemerintah/BUM/BUMD atau bahkan beberapa perusahaan besar (swasta), sangat riskan.

Solusinya bagaimana?
Tentulah SDM sebagai aset instansi/BUMN/BUMD/perusahaan swasta, kualitasnya haruslah terus dilakukan asah, asih dan asuh. Sehingga diklat merupakan edukasi bagi mereka untuk meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik dari sebelumnya, berubah ke arah yang lebih baik. Sekali lagi diklat ditujukan untuk membuat 'kesadaran' bagi peserta untuk melangkah ke sesuatu hal yang lebih baik, yang mungkin bukan berarti mereka tidak mengerti sebelumnya tapi tidak 'melakukan' apa yang seharusnya dilakukan, maka hakekat sesungguhnya dari diklat adalah mengetahui dan kemudian melakukannya pada kehidupan sehari-hari di lingkungan pekerjaannya. Dan kegiatan diklat sejogjanya tidak putus tapi dilakukan secara kontinyu, karena SDM yang berkualitas adalah merupakan tulang punggung bagi keberlangsungan hidup Instansi/BUMN/BUMD/Perusahaan.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar